Jumat, 02 Januari 2015

MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN YANG BAIK DALAM PERENCANAAN KEUANGAN DAN PENGELOLAANNYA


NAMA                                    : YANUARIUS TOSSAN RINALDI
NPM                                       : 2C214356
KELAS                                   : 1EB36
JURUSAN/JURUSAN          : EKONOMI / S-1 AKUNTANSI    
TUGAS                                   : KE-4 PENGANTAR BISNIS (#Softskill)


ABSTRAK
Makalah ini berjudul “Manajemen Keuangan Perusahaan yang Baik dalam Perencanaan Keuangan dan Pengelolaannya” yang membahas tentang pengertian manajemen keuangan yang baik pada suatu perusahaan bisnis yang dilihat dari sisi kepentingan perusahaan  dan hak-hak para karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan tersebut.
Adapun manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Manajemen keuangan merupakan hal pokok yang harus ada dalam sebuah perusahaan. Manajemen keuangan berfungsi untuk mengatur dan mengelola prinsip-prinsip akuntansi yang masuk dalam keuangan perusahaan. Dengan begitu perusahaan dapat mengalokasikan dana secara efisien dan memperoleh keuntungan. Manajemen keuangan yang baik harus memperhatikan  kepentingan perusahaan serta hak-hak karyawan didalamnya. Seorang manajer keuangan harus kompeten dalam bidangnya. Membayar gaji karyawan sesuai kesepakatan merupakan salah satu hak karyawan yang wajib dipenuhi.







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Perusahaan tentu memerlukan manajemen yang baik dalam perusahaan sesuai standart serta memenuhi kode etik yang berlaku. Dimana manajemen adalah pilar tertinggi bagi sebuah perusahaan, oleh karena itu dalam peraturan manajemen keuangan biasanya sebuah perusahaan tak main-main dalam mengatur manajemen yang ada, termasuk mencari pelaku manajemen
untuk mengembangkan sebuah perusahaan. Pelaku manajemen adalah seseorang yang memberi keputusan (decision making) dalam setiap masalah yang muncul sehari-hari, dan memberi peraturan yang dianggap paling benar sebagai pemecah solusi yang ada yaitu manajer keuangan.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.
Oleh sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaannya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.

1.2  Tujuan Penulisan
1.      Untuk memahami pengertian manajemen keuangan
2.      Untuk memahami tujuan manajemen keuangan
3.      Untuk memahami fungsi manajemen keuangan
4.      Untuk memahami pelaku majemen keuangan
5.      Untuk memahami prinsip manajemen keuangan
6.      Untuk memahami perencanaan manajemen keuangan
7.      Untuk memahami pengelolaan manajemen keuangan
8.      Untuk mengetahui hak – hak karyawan
1.3 Landasan Teori
Definisi manajemen keuangan menurut para ahli, antara lain :
1.      Menurut Liefman : Manajemen Keuangan merupakan usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
2.      Menurut Howard & Upton : Manajemen keuangan adalah penerapan fungsi perencanaan dan pengendalian fungsi keuangan.
3.      Menurut Sutrisno : Manajemen Keuangan adalah Sebagai semua aktivitas perusahaan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. (2003:3)
4.      Menurut Weston dan Copeland, diterjemahkan oleh Jaka, W. dan Kirbrandoko Manajemen keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan. Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu perusahaan.
5.      Menurut Sonny, S. (2003) : Manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola asset sesuai dengan tujuan perusahaan secara menyeluruh.
6.      Menurut James Van Horne : Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
7.      Menurut Suad Husnan : Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Menurut James Van Horne ; manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.
8.      Menurut Bambang Riyanto : Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen Keuangan
Pengertian Manajemen Keuangan mengalami perkembangan mulai dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva. Manajemen Keuangan  ( Finance Management) merupakan seluruh aktifitas atau kegiatan perusahaan  dalam rangka penggunaan dan pengalokasian dana perusahaan secara efisien.  Menurut  George R. Terry manajemen meliputi 4 kegiatan yang sering dikenal dengan istilah POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan atau perilaku bisnis pengambilan keputusan,perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana atau aset yang dimiliki oleh suatu organisasi bisnis atau perusahaan. Manajemen Keuangan adalah  suatu proses dalam kegiatan keuangan perusahaan  yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dan  meminimalkan biaya perusahaan  serta upaya  pengelolaan keuangan suatu badan usaha atau organisasi untuk  mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:
1.      Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Alokasi dana berbentuk: Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas berharga yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertifIkat deposito, atau obligasi. Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah, bangunan, peralatan.
2.      Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3.      Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
Manajemen keuangan adalah segala aktivitas dengan perolehan,pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh karena itu, fungsi pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga area utama: keputusan sehubungan investasi, pendanaan, dan manajemen aktiva.
B.     Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Manajemen keuangan yang efisien membutuhkan adanya tujuan dan sasaran, yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian keefisienan keputusan keuangan.
Tujuan perusahaan adalah maksimalisasi kesejahteraan pemilik perusahaan. Banyaknya saham yang dimiliki menunjukan bukti kepemilikan dalam perusahaan. Kesejahteraan pemegang saham ditunjukan melalui harga pasar perusahaan, yang juga merupakan refleksi dari keputusan investasi, pendanaan dan aktiva manajemen. kesuksesan keputusan suatu bisnis dinilai berdasarkan dampak yang ditimbulkan terhadap harga saham.
Tujuan normatif manajemen keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan, seperti :
·         Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
·         Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
·         Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
·         Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
·         Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.

C.     Fungsi Manajemen Keuangan
1.      Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2.      Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3.      Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4.      Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5.      Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6.      Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7.      Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.      Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi.
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:
·         Melakukan pengawasan atas biaya
·         Menetapkan kebijaksanaan harga
·         Meramalkan laba yang akan datang
·         Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja

D.    Pelaku Manajemen Keuangan
Manajemen dalam bisnis perusahaan terdiri dari beberapa individu yang di kelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
1.      Kelompok manajemen tingkat pelaksana ( operational menegement ), meliputi para suvervisor.
2.      Kelompok manajemen menengah meliputi kepala department, manajer devisi, dan manager cabang.
3.      Manajemen eksekutif atau disebut juga manajemen puncak eksekutif sebagai penanggung jawab dari fungsi-fungsi : pemasaran, pembelanjaan, produksi, pambiyaan, dan akutansi. Manajemen eksekutif secara prinsipil berkenaan dengan pembuatan keputusan jangka panjang, manajeman menengah berkaitan dengan keputusan jangka menengah, dan manajemen operasional berkaitan dengan keputusan jangka pendek.
Konsep Manajemen dapat digambarkan dalam kalimat seperti “ membuat keputusan, memberi perintah, menetapkan kebijakan, menyeediakan pekerjaan dan system reward ( imbalan ) dan mempekerjakan oaring untuk melaksanakan kebijakan”. Manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan kecakapan dan pengalaman personil. Supaya berhasil, manajemen harus melaksanakan secara efektif fungsi-fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian fungsi utama manajemen manajemen eksekutif, sedangkan pengawasan merupakan fungsi operasioanal. Pelaksanaan ketiga fungsi utama tadi perlu keterlibatan dari tiap tingkatan manajemen.

E.     Peran dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan 
  1. Peran Manajer Keuangan
Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Kegiatan penting yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut lima aspek yaitu :
  •       Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
  •       Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
  •       Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin dan seoptimal mungkin.
  •       Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
  •       Manajer keuangan harus mampu memilah anggaran yang akan di keluarkan untuk perusahaan maupun untuk karyawan
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat.

  1.       Tanggung Jawab Manajer Keuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Secara keseluruhan tanggung jawab utamanya adalah meningkatkan nilai perusahaan atau kata lain bagaimana meningkatkan kesejahteraan para pemegang perusahaan. Ada pun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3) jenis:
  •       Keputusan Investasi (Investment Decision)
Investasi diartikan sebagai penanaman modal perusahaan pada aktiva riil maupun aktiva finansial. keputusan finansial merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola oleh perusahaan. Keputusan Investasi akan berpengaruh langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi (return on investment) dan aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang. 
  •       Fungsi Pendanaan (Financing Decision)
Keputusan pendanaan mempelajari sumber- sumber dana yang berada di sisi pasiva. Untuk itu perlu diperhatikan sumber dana yang biayanya paling minimal dan syarat - syarat yang menguntungkan. Pemenuhan dana dapat dilakukan melalui sumber intern dan sumber ekstern perusahaan. 
  •       Keputusan Deviden (Dividend Decision)
Keputusan ini dilakukan untuk menentukan :
·         Besarnya persentase laba yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk cash dividen
·         Stabilitas dividen yang akan dibagikan
·         Dividen saham (stock dividend)
·         Pemecahan saham (stock split)
·         Penarikan kembali saham yang beredar. 
Keputusan-keputusan tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan.
F.     Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan
1.      Konsistensi (Consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan. 
2.      Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. NGO mempunyai kewajiban secara operasional, moral dan hukum untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah mereka ambil. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumberdayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3.      Transparansi (Transparency).
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4.      Kelangsungan Hidup (Viability).
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana stratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
5.      Integritas (Integrity).
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6.      Pengelolaan (Stewardship).
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7.      Standar Akuntansi (Accounting Standards).
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.

G.    Perencanaan Manajemen Keuangan
Perencanaan keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari di masa yang akan datang. Proses untuk mencapai tujuan finansial melalui manajemen keuangan yang hati-hati. Dalam membuat rencana keuangan, seorang pengusaha atau wiraswasta harus memiliki sikap positif sehingga dalam aktivitasnya merencanakan keuangan mengikuti langkah berikut :
·         Menetapkan tujuan perencanaan keuangan perusahaan secara tepat.
·         Menggunakan perencanaan keuangan sebagai motivator dan berusaha mengkomunikasikannya dengan pihak terkait.
·         Memastikan bahwa proses perencanaan diikuti pula oleh pengendalian dan selalu mengkomunikasikannya oleh pihak terkait.
·         Mengevaluasi strategi-strategi keuangan alternatif.
·         Mengumpulkan dan menetapkan target efisiensi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
·         Mengembangkan sebuah perencanaan dengan membandingkan terhadap prestasi standar yang sudah ditetapkan.
·         Memeriksa kebenaran perencanaan keuangan secara menyeluruh.
·         Meninjau kembali perencanaan keuangan serta merevisinya sehingga lahir kombinasi strategi yang tepat.
Jika perencanaan keuangan telah dilakukan dengan baik maka masalah keuangan perusahaan akan dapat dikelola dengan baik pula. Hal ini sesuai dengan tujuan dari perencanaan keuangan yaitu :
            a)      Meningkatkan investasi dalam usaha.
            b)      Perubahan imbalan untuk para wirausaha.
            c)      Meningkatkan kemampuan laba dalan usaha.
            d)     Dapat memberikan harapan terhadap pertumbuhan usaha.
            e)      Meningkatkan efisiensi usaha.
Pada dasarnya perencanaan keuangan diperlukan untuk menentukan arah yang jelas bagi pengelolaan keuangan perusahaan. Tanpa arah dan tujuan yang jelas, perusahaan tidak akan bisa mengelola keuangan dengan baik.
Tujuan umum perencanaan keuangan adalah supaya di suatu waktu mendatang, perusahaan akan bebas secara finansial, yakni bahwa perusahaan akan memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
ΓΌ  Mengapa perusahaan Membutuhkan Dana ?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai aktivitas operasionalnya serta kelangsungan hidup usahanya. Kebutuhan dana yang diperlukan perusahaan akan semakin banyak seiring dengan pertumbuhan kegiatan bisnisnya. Perusahaan dapat memilih penggunaan sumber pendanaan internal maupun sumber pendanaan eksternal. Pendanaan internal bersumber dari laba dan aliran kas dari perusahaan yang berputar di dalam perusahaan, sedangkan pendanaan external berasal dari peningkatan dana dengan cara mengeluarkan saham.
Karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
 o   Pengeluaran jangka pendek (Short Term/Operatinge Expenditures)
Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari – hari. Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan ( baik persediaan bahan baku , barang dalam proses , maupun barang jadi ) , pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan , serta biaya operasi lainnya.
 o   Pengeluaran jangka panjang (Long Term/Capital Expenditures)
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya, perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluran aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakaian yang panjang. Sebagai contoh aktiva tetap adalah investasi tanah, gedung, dan pembelian mesin – mesin.
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
Sumber dana jangka pendek meliputi :
·         Pinjaman bank jangka pendek dengan jaminan
·         Letter of credit
·         Factoring
·         Utang dagang
·         Commercial paper
Sumber dana jangka panjang diperoleh dari :
·         Pembiayaan melalui utang
·         Pembiayaan dengan modal sendiri
H.    Pengelolaan Manajemen Keuangan
Proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada. Untuk memperoleh suatu perkiraan lebih akurat mengenai jumlah dan waktu dari kebutuhan dana perusahaan memerlukan suatu anggaran kas. Metode persentase untuk peramalan keuangan, memberikan pendahuluan yang sangat bermanfaat serta biaya rendah untuk mengembangkan anggaran kas yang lebih terperinci, yang akan digunakan untuk memperkirakan kebutuhan dana perusahaan.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam penggunaan penganggaran modal :
·         Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal diperlukan modal yang cukup besar.
·         Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah usang menjadi baru.
·         Renewal (pembaharuan); tambal sulam
·         Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak berwujud).
Tata cara dalam membuat membuat penganggaran modal :
1 .      Membuat proposal : biaya yang diperlukan apa saja.
2 .      Review dan analisa.
3 .      Membuat keputusan apakah penganggaran modal tersebut layak atau tidak.
4 .      Implementasi
5 .      Mengumpulkan umpan balik atau feedback
Istilah-istilah dalam capital budgeting :
1 .      Independent projects ; proyek yang tidak ada keterkaitannya dengan proyek lainnya. Contoh : buka bisnis salon dan buka resto.
2 .      Mutually exclusive projects : proyek-proyek yang tidak ada hubungannya tapi terkait oleh keterbatasan dana.
3 .      Unlimited funds; proyek dengan dana yang tidak terbatas.
I.       Manajemen Keuangan yang Baik Untuk Kepentingan Perusahaan
Manajemen keuangan dalam suatu perusahaan haruslah terkoordinir dan terorganisir dengan baik. Karena dengan adanya manajemen keuangan yang baik, perusahaan akan terhindar dari ancaman kebangkrutan dan senantiasa mendapatkan keuntungan. Berikut adalah ciri-ciri manajemen keuangan yang baik:
1 .      Manajemen Keuangan menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik.
2 .      Menjunjung tinggi prinsip-prinsip manajemen keuangan
3 .      Memiliki manajer yang kompeten dalam bidangnya
4 .      Setiap anggota dalam manajemen keuangan memahami dengan baik tugas-tugasnya
J.      Hak – Hak Karyawan Dalam Perusahaan
Karyawan memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam perkembangan suatu usaha atau bisnis. Karyawan adalah lokomotif penggerak suatu entitas bisnis yang tergabung dalam suatu manajemen perusahaan yang artinya tanpa adanya karyawan atau pekerja tidak mungkin suatu perusahaan dapat melakukan operasional bisnisnya untuk mewujudkan tujuan perusahaan dalam mendapatkan laba.
Peran - peran manajeman keuangan dalam menunjang hak-hak karyawan.
·         Pembayaran gaji dilakukan tepat waktu
·         Gaji yang dibayarkan sesuai dengan kesepakatan awal dan daya kerja karyawan
·         Adanya asuransi serta jaminan kesehatan untuk para karyawan
·         Memberlakukan tunjangan hari tua atau uang pensiun pada karyawan usia manula.

BAB III
KESIMPULAN
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan atau perilaku bisnis pengambilan keputusan, perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana atau aset yang dimiliki oleh suatu organisasi bisnis atau perusahaan. Manajemen Keuangan adalah  suatu proses dalam kegiatan keuangan perusahaan  yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dan  meminimalkan biaya perusahaan  serta upaya  pengelolaan keuangan suatu badan usaha atau organisasi untuk  mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan.
Perusahaan yang baik bukan hanya dapat mengelola manajemen keuangannya dengan baik, namun kepentingan pegawainya dan hak - hak karyawan juga. Suatu manajemen yang efisien mampu memprioritaskan segala hal yang menyangkut segala sumber daya produksi. Segala hak -hak karyawan perusahaan harus dapat diakomidir oleh manajemen perusahaan baik saat keadaan keuangan perusahaan baik maupun saat keuangan perusahaan mengalami kemunduran. Karena karyawan merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan. Sekalipun tidak mempunyai pengaruh besar dalam proses pengambilan keputusan, tetapi karyawan adalah aset yang terpenting suksesnya sebuah perusahaan dalam hal memproduksi barang atau jasa. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mengetahui dan memahami benar apa yang menjadi hak-hak karyawan.
Perusahaan harus bisa mengetahui kondisi keuangan perusahaan agar bisa menentukan langkah pergerakan perusahaan kedepannya bagaimana, bisa memberikan hak-hak karyawan dengan baik dan tidak merugikan karyawan. jika manajemen keuangan itu semua bisa terstruktur dengan baik, maka itulah yang disebut dengan manajemen keuangan yang sehat atau baik dilihat dari segi kepentingan perusahaan dan hak – hak karyawan.







DAFTAR PUSTAKA
M.Fuad dkk, 2006 “Pengantar Bisnis” PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Anoraga. Pandji, 2011 “Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi” PT Rineka Cipta, Jakarta